Prospek Pasar Helium: Permintaan Akan Meningkat pada Tahun 2025 di Tengah Tantangan Pasokan
Prospek Pasar Helium: Permintaan Akan Meningkat pada Tahun 2025 di Tengah Tantangan Pasokan
Saat pasar helium memasuki tahun 2025, para ahli memperkirakan tantangan dan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi industri ini. Dengan permintaan yang terus meningkat di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, teknologi, dan kedirgantaraan, helium diperkirakan akan tetap langka, mendorong harga lebih tinggi dan mendorong inovasi dalam teknologi produksi dan pemulihan.
Pada tahun mendatang, permintaan helium global diperkirakan akan meningkat sebesar5-7%karena ekspansi yang terus berlanjut dipencitraan medispasar, terutama untukMesin MRI, dan meningkatnya ketergantungan pada helium dipembuatan semikonduktorSektor kedirgantaraan juga akan berkontribusi terhadap peningkatan ini, karena misi luar angkasa dan peluncuran roket membutuhkan helium untuk pendinginan dan tekanan.
Keterbatasan pasokankemungkinan akan bertahan. AS dan Qatar, dua produsen helium terbesar, menghadapi kemacetan produksi karena infrastruktur yang tua, ketidakstabilan politik, dan hambatan logistik. Kesenjangan pasokan ini kemungkinan akan menyebabkan harga helium tetap tinggi, dengan beberapa analis memperkirakan kenaikan harga helium di Eropa.Kenaikan harga 10-15%di tahun 2025.
Untuk mengurangi risiko pasokan, pelaku industri berfokus padapemulihan heliumdanteknologi daur ulang, sertasolusi pendinginan alternatifPerusahaan juga sedang menjajaki lokasi ekstraksi helium baru diAfrikadanRusiauntuk mendiversifikasi rantai pasokan global. Namun, upaya ini tidak diharapkan dapat sepenuhnya mengatasi kekurangan dalam jangka pendek.
Para ahli sepakat bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penting bagi pasar helium. Kombinasi antara meningkatnya permintaan dan masalah pasokan yang terus berlanjut akan membuat helium menjadi sumber daya yang semakin berharga, yang memicu tantangan sekaligus peluang bagi berbagai industri di seluruh dunia.